Hi, semuanya. Perkenalkan, nama saya Ayu. saya masih pengguna baru dalam dunia pembloggeran ini ( cie, pembloggeran bah. hahaha). untuk itu, jika ada yang kurang jelas atau tidak menyenangkan, saya mohon saran dan kritikannya yang membangun ya ;) Thanks...
Pada kesempatan ini, saya mau memberikan sedikit informasi mengenai salah satu kebudayaan dari Bali, tempat saya dilahirkan guys... hehehe. eits,,,, tunggu dulu, biar lebih asik dan membuat teman-teman sekalian terpesona, berikut ada beberapa gambar yang membuat teman-teman sekalian terkagum akan keindahan Bali kita tercinta :)
Gimana teman-teman, keren kan? ok, kebudayaan yang ingin saya bicarakan ini namanya Meong-meong, lagu dan permainan tradisional Bali yang hampir hilang teman-teman. untuk itu saya memberitakan tentang hal ini. semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan teman-teman sekalian ya.... ok, tampa panjang lebar, ini dia, eng ing eng.....
Pada dasarnya, lagu Bali sudah ada sejak manusia Bali tersebut ada. Hal ini dibuktikan dari pnelusuran yang dilakukan kepada beberapa sesepuh seniman Bali yang banyak mengikuti perkembangan lagu Bali. Pendapat ini dapat dipercaya kebenarannya, mengingat musik adalah sebuah bahasa yang sangat universal yang tentunya telah terlahir dari naluri manusia sejak terlahir ke dunia ini.
Hal ini bisa dibuktikan walaupun
hanya dengan menggunakan kajian logika yang sangat sederhana. Sebagai contoh, seorang
bapak yang sangat tidak mengerti tentang lagu ataupun musik biasanya akan
memiliki naluri spontan untuk mengeluarkan tembang sederhana kala menidurkan
bayinya atau seorang ibu akan bersenandung apa ada-nya untuk sekedar menghibur
anaknya agar segera tenang menuju alam tidurnya.
Seiring dengan perjalanan waktu,
Lagu Bali terus berkembang dengan grafik yang sangat tidak stabil karena
terpengaruh oleh situasi negara yang tidak menentu yang sangat menyulitkan para
seniman lagu Bali untuk membuat sebuah karya. Pada dasarnya, Bali tidak hanya
kaya akan aneka ragam tarian atau upacara-upacara adatnya yang begitu kompleks.
Namun juga kaya akan lagu-lagu atau tembang tradisonalnya yang kelak akan tergerus
zaman. Untuk itulah disini kita memiliki peran untuk melestarikannya. Berbagai
jenis tembang yang dimiliki oleh Bali mempunyai struktur serta fungsi yang
berbeda-beda. Masyarakat Bali membedakan seni tembang ini menjadi empat
kelompok, yakni gegendingan, sekar alit, sekar madya, dan sekar agung. Pada
kesempatan ini, saya akan membahas salah satu dari empat kelompok ini yaitu
gegendingan.
Menurut mbah Wiki, gegendingan
adalah sekumpulan kalimat bebas yang dinyanyikan. Isinya pada umumnya pendek,
dan sederhana. Dikatakan bebas karena benar-benar tidak ada ikatannya. Antara
tiap kalimat tidak harus mempunyai arti yang membentuk cerita atau pengertian,
dan kadang-kadang kalimat yang terbentuk dari kata-kata itu juga tidak
mempunyai arti yang jelas. Ada tiga jenis gegendingan yang dikutip dari
babadbali, yang dimiliki oleh seni Tembang Bali:
1. Gending
Rare
Gending Rare atau Sekar Rare mencakup berbagai jenis
lagu-lagu anak-anak yang bernuansa permainan. Jenis tembang ini pada umumnya
memakai bahasa Bali sederhana, bersifat dinamis dan riang, sehingga dapat
dilagukan dengan mudah dalam suasana bermain dan bergembira. Ini juga
mengajarkan anak-anak sejak usia dini bagaimana bekerja sama, serta berbahasa
Bali.
Biasanya tiap lagu dilengkapi atau sebagai pelengkap
dari sebuah permainan yang bertema sama. Tetapi ada juga yang berdiri sendiri, sebagai
lagu-lagu rakyat (gegendingan) yang bentuknya sangat sederhana. Baik lagu
anak-anak maupun lagu rakyat tidak terlalu diikat oleh hukum atau uger-uger
seperti Guru Lagu atau Padalingsa. Beberapa contoh dari jenis tembang ini
antara lain seperti meong-meong, juru pencar, galang bulan, dan masih banyak
lagi. Pada jenis gending ini, ada yang seluruh baitnya merupakan isi, dan ada
pula yang mengandung bait- bait sampiran bahkan ada yang hanya berupa sampiran
tanpa isi yang jelas artinya.
2. Gending
Jejangeran
Gending Jejanggeran ini sama dengan Gending Rare dan
biasanya dinyanyikan bersama-sama dengan saling sahut-menyahut antara kelompok
satu dengan yang lain. Ada yang menjadi janger (kelompok putri) dan ada yang
menjadi kecak (kelompok putra). Lama kelamaan Gending Jejangeran ini
dinyanyikan juga oleh orang-orang dewasa dengan variasi gerak-gerik atau
variasi lakon (lelampahan). Contoh Gending Jejangeran ini antara lain seperti
putri ayu, siap sangkur, mejejangeran, dan lain sebagainya.
3. Gending
Sanghyang
Gending
Sanghyang dinyanyikan untuk menurunkan (nedunang) Sanghyang-Sanghyang, misalnya
pada prosesi budaya peninggalan jaman pra-Hindu dalam tarian sakral Sanghyang,
yang meliputi tarian Sanghyang Dedari, Sanghyang Deling, Sanghyang Jaran,
Sanghyang Bojog, Sanghyang Celeng, Sanghyang Sampat dan sebagainya. Sistem atau
ortenan tembang-tembang ini sama dengan gending-gending rare lainnya,
pengertian yang dihasilkan dari isi gending ini sering abstrak, dan tidak
menentu karena sulit dicerna. Ini sesuai dengan kaidah gegendingan yang tidak
menuntut pengertian yang utuh dan runtut seperti halnya Tembang Macapat. Contoh
dari gending- gending Sanghyang adalah Puspa Panganjali, Kukus Arum, Suaran
Kumbang, dan lain-lain.
Dari pendapat diatas dan dari
minimnya dokumentasi para pendahulu mengenai dokumentasi tentang lagu Bali yang
dulunya dikatakan dan dipercaya dihiasi dengan tembang-tembang yang mendekati
kidung dan sarat dengan makna hingga berkembang mengikuti tren pasar seperti
sekarang dan mungkin nantinya akan berkembang lagi dimasa yang akan datang,
akhirnya berkembanglah beberapa lagu "no-name" alias tidak ada
penciptanya seperti meong-meong, Juru Pencar, Semut-Semut Api dan banyak lagi
lagu lainnya yang sampai saat ini sangat susah untuk diketahui siapa sebenarnya
yang menciptakan lagu tersebut dan berawal dari daerah mana di Bali.
MEONG-MEONG
(Lagu dan Permainan Tradisional
Bali)
Meong-meong merupakan salah satu
kebudayaan dari Bali. Kebudayaan yang satu ini berupa lagu sekaligus permainan
tradisional yang biasanya dinyanyikan dan dimainkan oleh anak-anak Bali. Lagu
Meong-Meong termasuk dalam kategori Sekar Rare atau Gending Rare, yaitu
kategori jenis lagu anak-anak yang bernuansa permainan. Berikut adalah lirik dari
lagu meong-meong:
Meong-meong…
Alih
je bikule…
Bikul
gede gede…
Buin
mokoh-mokoh…
Kereng
pesan ngerusuhin…
Juk
meng… Juk kul..
Lirik
lagu meong-meong diatas menggunakan bahasa Bali dan untuk mengetahui maksud
atau arti dari lagu tersebut saya akan menguraikan arti dari setiap kata dalam
lagu tersebut. Kata ‘meong-meong’ diatas berarti kucing-kucing, kata ‘alih je
bikule’ berarti carilah tikusnya’, ‘bikul’ berarti tikus, ‘gede-gede’ berarti
besar-besar, ‘buin’ berarti juga, ‘mokoh-mokoh’ berarti gemuk-gemuk, dan yang
terakhir ‘kereng pesan ngerusuhin’ berarti selalu membuat masalah. Jadi lirik
lagu diatas dapat diartikan kedalam bahasa indonesia sebagai berikut:
Kucing-kucing…
Carilah
tikusnya…
Tikus
besar-besar…
Juga
gemuk-gemuk…
Selalu
membuat masalah…
Juk
meng… Juk kul..
Meong-meong merupakan lagu serta
permainan anak Bali seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Permainan
meong-meong adalah permainan yang biasanya dimainkan oleh lebih dari delapan
orang atau lebih, dimana satu orang memerankan bikul (tikus) dan satu orang
memerankan meong (kucing) dan yang lainnya bertugas melindungi bikul dari meong
dengan cara membentuk lingkaran. Dalam permainan ini, bikul berada di dalam
lingkaran sedangkan meong berada di luar lingkaran, dimana meong akan berusaha
masuk ke dalam lingkaran dan berusaha menangkap bikul.
Anak-anak yang bermain dalam permainan ini, membentuk
lingkaran dan berusaha menghalangi meong masuk ke dalam lingkaran. Si meong bisa
menangkap si bikul ketika lagu sudah pada kata-kata juk meng, juk kul. Seperti
yang telah diuraikan sebelumnya bahwa meong-meong adalah lagu sekaligus
permainan. Permainan ini dimainkan dengan menyanyikan lagu meong-meong. Lagu
ini, tepatnya baris pertama dan baris kedua dinyanyikan dua kali lalu
dilanjutkan ke bait yang selanjutnya. Lagu ini terus dinyanyikan hingga
berulang-ulang sampai si bikul tertangkap oleh si meong. Jadi dapat dikatakan,
permainan ini menggambarkan usaha dari si kucing atau dalam bahasa bali disebut
meong untuk menagkap si tikus atau bikul. Berikut adalah gambar mengenai
permainan ini:
Cara memainkan permainan
meong-meong yang telah diuraikan diatas merupakan cara permainan yang paling
banyak digunakan oleh anak-anak Bali. Namun seraya perkembangan jaman, sebagian
anak-anak Bali sekarang memainkan permainan ini dengan cara yang berbeda, yaitu
berupa anak yang memerankan meong mengejar dan menangkap anak-anak lainnnya
dengan mata tertutup, yaitu menggunakan penutup mata dari kain atau sejenisnya.
Disini, anak yang tertangkap akan menjadi meong selanjutnya yang mengejar anak-anak
lainnya dan seterusnya. Jadi dapat dikatakan bahwa permainan meong-meong ini
berbeda di masing-masing daerah di Bali.
Pada
jaman sekarang ini, terutama dibidang politik, lagu dan permainan meong-meong
ini sering digunakan untuk menyindir para koruptor. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya bahwa dalam meong-meong, bikul atau tikus berbadan besar-besar, suka
membuat masalah dan dilindungi atau diperlakuakan baik dalam permainan
meong-meong ini. Hal atau situasi ini mirip dengan koruptor yang mana juga
berbadan besar yang berarti mengambil banyak uang rakyat, suka membuat masalah
dan dilindungi beberapa orang yang mana seharusnya tidak dilindungi dan
diperlakukan dengan baik.
Jadi,
lagu dan permainan tradisional Bali yang berjudul meong-meong ini adalah salah
satu dari banyak kebudayaan Bali yang menarik yang mana harus dilestarikan dan
diteruskan kegenerasi selanjutnya. Hal ini penting dilakukan agar kebudayaan
yang satu ini dapat diketahui generasi selanjutnya dan yang lebih penting
adalah agar kebudayaan unik ini tidak hilang. Sebenarnya bukan hanya kebudayaan
unik seperti meong-meong ini saja yang harus dilestarikan, melainkan semua
kebudayaan. Karena pada dasarnya, kebudayaan adalah warisan leluhur yang
berharga dan menarik yang harus dilestarikan dan diketahui oleh generasi
penerus. Kesimpulannya, kita harus mencari tahu dan melestarikan kebudayaan
kita, terutama kebudayaan yang berupa lagu dan permainan tradisional Bali yang
berjudul meong-meong ini.
Oya, masih penasaran ya teman-teman sekalian, gimana sih bentuk dari lagu dan permainan tradisional Meong-meong itu? iya deh, ini saya kasih linknya:
Oya, masih penasaran ya teman-teman sekalian, gimana sih bentuk dari lagu dan permainan tradisional Meong-meong itu? iya deh, ini saya kasih linknya:
Demikianlah isi dari blog saya yang pertama kalinya saya buat ini. (hehehe....) Saya mengharapkan kritik atau saran yang membangun guna menjadikan blog ini menjadi lebih baik lagi. Terimakasih all.... :)